Ensiklopedia Wanita - Cara Membuat bayi sendawa setelah menyusu | Tahukah
bunda bahwa pada saat menyusui, bukan hanya susu dicerna oleh bayi.
Bertepatan dengan nutrisi cair masuk udara juga, yang dapat membuat bayi merasa
kenyang dan tidak nyaman sebelum menyelesaikan minum ASInya. Jika udara yang masuk
bersama ASI tersebut tidak cepat dikeluarkan maka si Bayi akan rewel karena
perutnya kembung. Untuk itu udara
yang ada di perut bayi perlu
dikeluarkan dengan cara dibuat sendawa. Bersendawa merupakan bagian yang sangat penting dari
proses perawatan bayi. Ada tiga cara yang umum yang dapat anda lakukan agar bayi dapat bersendawa
setelah menyusui.
1. Bayi di bahu
Caranya, bayi digendong di pundak dengan wajah menghadap ke belakang, lingkarkan salah satu tangan anda untuk menyangga bagian pantat bayi dan satu tangan lagi digunakan untuk menepuk atau gosok punggungnya. Usahakan tubuh bayi dalam posisi tegak lurus/vertikal. Dagu menyandar ke bahu lurus ke bawah dan leher disangga tangan. Posisi dagu diusahakan lebih tinggi dari bahu. Mulut dan hidung tidak tertutup. Jika posisi ini diabaikan, sangat mungkin bayi sulit sendawa, bahkan bisa menyebabkannya muntah. Tepuklah di bagian punggung secara perlahan tapi kuat. Jangan terlalu lemah tapi tidak usah terlalu keras. Jangan menepuk di atas pantat atau di pundaknya karena percuma. Tepuklah di bagian tengah, di bawah iga kiri. Goyangkan tubuh bayi, bukan kakinya saat menyendawakan. Mirip menggoyangkan botol. Menggoyangkan sembarangan bisa membuat bayi sulit sendawa. Pegang selalu leher bayi. Jika tidak, bayi bisa mengalami risiko cidera.
2. Berbaring telungkup di pangkuan Anda
Telungkupkan bayi di pangkuan. Tepuk-tepuklah bagian punggungnya. Usahakan posisi dada lebih tinggi dari perutnya. Cara ini bisa dilakukan di boks atau ranjang si kecil. Selain membuat udara di perut keluar, posisi ini bisa membuat bayi lebih relaks.
1. Bayi di bahu
Caranya, bayi digendong di pundak dengan wajah menghadap ke belakang, lingkarkan salah satu tangan anda untuk menyangga bagian pantat bayi dan satu tangan lagi digunakan untuk menepuk atau gosok punggungnya. Usahakan tubuh bayi dalam posisi tegak lurus/vertikal. Dagu menyandar ke bahu lurus ke bawah dan leher disangga tangan. Posisi dagu diusahakan lebih tinggi dari bahu. Mulut dan hidung tidak tertutup. Jika posisi ini diabaikan, sangat mungkin bayi sulit sendawa, bahkan bisa menyebabkannya muntah. Tepuklah di bagian punggung secara perlahan tapi kuat. Jangan terlalu lemah tapi tidak usah terlalu keras. Jangan menepuk di atas pantat atau di pundaknya karena percuma. Tepuklah di bagian tengah, di bawah iga kiri. Goyangkan tubuh bayi, bukan kakinya saat menyendawakan. Mirip menggoyangkan botol. Menggoyangkan sembarangan bisa membuat bayi sulit sendawa. Pegang selalu leher bayi. Jika tidak, bayi bisa mengalami risiko cidera.
2. Berbaring telungkup di pangkuan Anda
Telungkupkan bayi di pangkuan. Tepuk-tepuklah bagian punggungnya. Usahakan posisi dada lebih tinggi dari perutnya. Cara ini bisa dilakukan di boks atau ranjang si kecil. Selain membuat udara di perut keluar, posisi ini bisa membuat bayi lebih relaks.
3. Setengah Duduk
Dudukkan bayi di pangkuan Anda, dada ditahan oleh lengan Anda usahakan posisi dada lebih tinggi. Tepuk atau gosok punggungnya, dan pastikan bahwa kepalanya tidak melihat ke belakang. Kelemahan posisi ini, bayi umumnya agak lama bersendawa karena posisinya tidak tegak. Melakukannya pun tidak mudah. Posisi bayi setengah duduk. Dada dan kepala menjorok ke depan. Sangga leher lalu tepuk-tepuk bagian lambungnya. Si kecil pun akan sendawa. Hindari memangku bayi dengan posisi mendatar, karena menyebabkannya muntah.
Berikut
posisi benar dan salah dalam menyendawakan bayi dikutip dari RS Hermina
|
|||||||||
|
Dikutip dari : rumahkusorgaku.wordpress.com
Apa bahayanya apabila bayi tidak bersendawa setelah menyusu ? Terima Kasih Infonya bermanfaat banget :)
ReplyDeleteMitos Seputar Makanan Bayi