Berita Terkini

Advertise Here

Dunia Wanita

Wanita Muslimah

Dapur Bunda

Keluarga

Photography

Friday, February 20, 2015

Membina Rumah Tangga Sakinah

Unknown     12:18 AM  No comments
Membina Rumah Tangga Sakinah
Warta Wanita - Membina Rumah Tangga Sakinah | Setiap orang yang telah berumah tangga pasti menginginkan dan mendambakan suatu kehidupan rumah tangga yang bahagia, tentram, sejahtera, penuh dengan keamanan dan ketenangan, karena memang fitrahnya  manusia adalah senantiasa condong kepada hal-hal yang bisa menentramkan jiwa serta membahagiakan anggota badannya, sehingga berbagai cara dan usaha ditempuh untuk meraih kehidupan yang sakinah tersebut.

Sebuah kehidupan rumah tangga yang sakinah, yang dibangun diatas rasa cinta dan kasih sayang, tentu sangat berarti dan bernilai dalam sebuah rumah tangga. Betapa tidak, bagi seorang pria atau seorang wanita yang akan membangun sebuah rumah tangga melalui tali pernikahan, pasti berharap dan bercita-cita bisa membentuk sebuah rumah tangga yang sakinah

HAKEKAT KEHIDUPAN RUMAH TANGGA YANG SAKINAH

Hakekat dari kehidupan yang sakinah adalah suatu kehidupan yang dilandasi mawaddah warohmah (cinta dan kasih sayang) dari Allah subhanahu wata’ala Pencipta alam semesta ini. Yakni sebuah kehidupan yang dirihdoi Allah, yang mana para pelakunya/orang yang menjalani kehidupan tersebut senantiasa berusaha dan mencari keridhoan Allah dan rasul-Nya, dengan cara melakukan setiap apa yang diperintahkan dan meninggalkan segala apa yang dilarang oleh Allah dan rasulNya.

Maka kesimpulannya, bahwa hakekat dari kehidupan rumah tangga yang sakinah adalah terletak pada penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan berumah tangga yang bertujuan mencari ridho Allah subhanahu wata’ala. Karena memang hakekat ketenangan jiwa (sakinah) itu adalah ketenangan yang terbimbing dengan agama dan datang dari sisi Allah subhanahu wata’ala, sebagaimana firman Allah (artinya):

“Dia-lah yang telah menurunkan sakinah (ketenangan) ke dalam hati orang-orang yang beriman agar keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada).” (Al Fath: 4)
Jika ada yang mengatakan kalau sakinah itu datang ketika banyaknya harta berlimpah, rumah mewah atau segala sesuatu bentuk kesenangan dunia maka sesungguhnya sakinah tersebut adalah SEMU atau hanya bersifat sementara. Maka jika mengiginkan kehidupan sakinah yang sebenarnya hendaklah kembali kepada Allah dan Rosul-Nya. Jalankan setiap perintah-Nya dan jauhi setiap larangan-Nya maka disitu akan ditemukan sakinah yang sebenarnya.

BIMBINGAN RASULULLAH DALAM MEMBINA RUMAH TANGGA

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selaku uswatun hasanah (suri tauladan yang baik) yang patut dicontoh telah membimbing umatnya dalam hidup berumah tangga agar tercapai sebuah kehidupan rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah. Bimbingan tersebut baik secara lisan melalui sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam maupun secara amaliah, yakni dengan perbuatan/contoh yang beliau shalallahu ‘alaihi wasallam lakukan. Diantaranya adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa menghasung seorang suami dan isteri untuk saling ta’awun (tolong menolong, bahu membahu, bantu membantu) dan bekerja sama dalam bentuk saling menasehati dan saling mengingatkan dalam kebaikan dan ketakwaan, sebagaimana sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam:
اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ فَإِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلَاهُ فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ
“Nasehatilah isteri-isteri kalian dengan cara yang baik, karena sesungguhnya para wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok dan yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah bagian atasnya (paling atas), maka jika kalian (para suami) keras dalam meluruskannya (membimbingnya), pasti kalian akan mematahkannya. Dan jika kalian membiarkannya (yakni tidak membimbingnya), maka tetap akan bengkok. Nasehatilah isteri-isteri (para wanita) dengan cara yang baik.” (Muttafaqun ‘alaihi. Hadits shohih, dari shahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu)
Dalam hadits tersebut, kita melihat bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membimbing para suami untuk senantiasa mendidik dan menasehati isteri-isteri mereka dengan cara yang baik, lembut dan terus-menerus atau berkesinambungan dalam menasehatinya. Hal ini ditunjukkan dengan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam:
وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ
yakni “jika kalian para suami tidak menasehati mereka (para isteri), maka mereka tetap dalam keadaan bengkok,” artinya tetap dalam keadaan salah dan keliru. Karena memang wanita itu lemah dan kurang akal dan agamanya, serta mempunyai sifat kebengkokan karena diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok sebagaimana disebutkan dalam hadits tadi, sehingga senantiasa butuh terhadap nasehat.
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan juga bahkan ini dianjurkan bagi seorang isteri untuk memberikan nasehat kepada suaminya dengan cara yang baik pula, karena nasehat sangat dibutuhkan bagi siapa saja. Dan bagi siapa saja yang mampu hendaklah dilakukan. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya):
“Dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (Al ‘Ashr: 3)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ
“Agama itu nasehat.” (HR. Muslim no. 55)
Maka sebuah rumah tangga akan tetap kokoh dan akan meraih suatu kehidupan yang sakinah, insya Allah, dengan adanya sikap saling menasehati dalam kebaikan dan ketakwaan.

DIANTARA TIPS/CARA MERAIH KEHIDUPAN YANG SAKINAH

1. Berdzikir

Ketahuilah, dengan berdzikir dan memperbanyak dzikir kepada Allah, maka seseorang akan memperoleh ketenangan dalam hidup (sakinah). Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya):
“Ketahuilah, dengan berdzikir kepada Allah, (maka) hati (jiwa) akan (menjadi) tenang.” (Ar Ra’d: 28)
Baik dzikir dengan makna khusus, yaitu dengan melafazhkan dzikir-dzikir tertentu yang telah disyariatkan, misal:
أَسْتَغْفِرُالله ,
dan lain-lain, maupun dzikir dengan makna umum, yaitu mengingat, sehingga mencakup/meliputi segala jenis ibadah atau kekuatan yang dilakukan seorang hamba dalam rangka mengingat Allah subhanahu wata’ala, seperti sholat, shoum (puasa), shodaqoh, dan lain-lain.

2. Menuntut ilmu agama

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ
“Tidaklah berkumpul suatu kaum/kelompok disalah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid), (yang mana) mereka membaca Al Qur`an dan mengkajinya diantara mereka, kecuali akan turun (dari sisi Allah subhanahu wata’ala) kepada mereka as sakinah (ketenangan).” (Muttafaqun ‘alaihi. Hadits shohih, dari shahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu)

Dalam hadits diatas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan kabar gembira bagi mereka yang mempelajari Al Qur`an (ilmu agama), baik dengan mempelajari cara membaca maupun dengan membaca sekaligus mengaji makna serta tafsirnya, yaitu bahwasanya Allah akan menurunkan as sakinah (ketenangan jiwa) pada mereka.

Demikianlah diantara beberapa hal yang bisa dijadikan tips untuk meraih dan membina rumah tangga yang sakinah. Wallahu a’lam. Semoga kajian ringkas ini dapat kita terapkan dalam hidup berkeluarga sehingga Allah menjadikan keluarga kita keluarga yang sakinah mawaddah warohmah. Amiin, Ya Rabbal alamiin.

Sumber: http://www.assalafy.org/artikel.php?kategori=akhlaq=8
Penulis: Buletin Al Ilmu Jember
Disadur dari : http://akhwat.web.id/muslimah-salafiyah/akhlak-adab/tips-membina-rumah-tangga-sakinah/ 

Tuesday, February 10, 2015

Cara Membuat bayi sendawa setelah menyusu

Unknown     11:00 PM  1 comment
http://ensiklopediawanita.blogspot.com/
Ensiklopedia Wanita - Cara Membuat bayi sendawa setelah menyusu | Tahukah bunda bahwa pada saat menyusui, bukan hanya susu dicerna oleh bayi. Bertepatan dengan nutrisi cair masuk udara juga, yang dapat membuat bayi merasa kenyang dan tidak nyaman sebelum menyelesaikan minum ASInya. Jika udara yang masuk bersama ASI tersebut tidak cepat dikeluarkan maka si Bayi akan rewel karena perutnya kembung. Untuk itu udara yang ada di perut bayi perlu dikeluarkan dengan cara dibuat sendawa. Bersendawa merupakan bagian yang sangat penting dari proses perawatan bayi. Ada tiga cara yang umum yang dapat anda lakukan agar bayi dapat bersendawa setelah menyusui.

1. Bayi di bahu
Caranya, bayi digendong di pundak dengan wajah menghadap ke belakang, lingkarkan salah satu tangan anda untuk menyangga bagian pantat bayi dan satu tangan lagi digunakan untuk menepuk atau gosok punggungnya. Usahakan tubuh bayi dalam posisi tegak lurus/vertikal. Dagu menyandar ke bahu lurus ke bawah dan leher disangga tangan. Posisi dagu diusahakan lebih tinggi dari bahu. Mulut dan hidung tidak tertutup. Jika posisi ini diabaikan, sangat mungkin bayi sulit sendawa, bahkan bisa menyebabkannya muntah. Tepuklah di bagian punggung secara perlahan tapi kuat. Jangan terlalu lemah tapi tidak usah terlalu keras. Jangan menepuk di atas pantat atau di pundaknya karena percuma. Tepuklah di bagian tengah, di bawah iga kiri. Goyangkan tubuh bayi, bukan kakinya saat menyendawakan. Mirip menggoyangkan botol. Menggoyangkan sembarangan bisa membuat bayi sulit sendawa. Pegang selalu leher bayi. Jika tidak, bayi bisa mengalami risiko cidera.


2. Berbaring telungkup di pangkuan Anda
Telungkupkan bayi di pangkuan. Tepuk-tepuklah bagian punggungnya. Usahakan posisi dada lebih tinggi dari perutnya. Cara ini bisa dilakukan di boks atau ranjang si kecil. Selain membuat udara di perut keluar, posisi ini bisa membuat bayi lebih relaks.


3.
Setengah Duduk
Dudukkan bayi di pangkuan Anda, dada ditahan oleh lengan Anda usahakan posisi dada lebih tinggi. Tepuk atau gosok punggungnya, dan pastikan bahwa kepalanya tidak melihat ke belakang. Kelemahan posisi ini, bayi umumnya agak lama bersendawa karena posisinya tidak tegak. Melakukannya pun tidak mudah. Posisi bayi setengah duduk. Dada dan kepala menjorok ke depan. Sangga leher lalu tepuk-tepuk bagian lambungnya. Si kecil pun akan sendawa. Hindari memangku bayi dengan posisi mendatar, karena menyebabkannya muntah.

Berikut posisi benar dan salah dalam menyendawakan bayi dikutip dari RS Hermina



Posisi Benar Menyendawakan BayiLokasi:RS Ibu dan Anak Hermina Jatinegara, Jakarta. . Foto: Dint`s(nakita)
1. Bila posisi menyusui di tempat tidur, angkat tubuh bayi dengan cara memegang bagian tubuh bawah dan bagian tubuh atas antara bahu dan kepala bayi. Dengan demikian, posisi bayi mantap, tidak bergerak-gerak.
2. Lalu angkat tubuhnya agar berdiri tegak.
3. Tempelkan dagu bayi pada bahu ibu. Jangan sampai kepalanya tertutup badan ibu. Kemudian tepuk-tepuk bagian punggung bayi dengan menggunakan dua jari.
4. Bisa juga dengan tidak menempelkan ke bahu ibu, asalkan tetap dalam posisi tegak.
Posisi Yang Salah
1. Posisi memegang bayi tidak mantap, hanya bagian punggung dan bawahnya. Padahal, leher bayi belum tegak benar sehingga bisa terjadi risiko terkilir.
2. Mengangkat bayi untuk memindahkan ke posisi berdiri tegak dengan satu tangan, tidak dibenarkan karena memungkinkan risiko terlepas.
3. Menempelkan tubuh bayi ke badan ibu tanpa memperhatikan apakah kepalanya tertutup tubuh atau tidak. Selain itu, kepala bayi tak disangga.
4. Saat menyendawakan anak sambil duduk, kadang ibu tidak memperhatikan posisi tubuh si bayi. Seharusnya tidak dalam posisi mendatar seperti ini, karena minuman yang masuk sehabis menyusui akan keluar kembali.


Dikutip dari : rumahkusorgaku.wordpress.com

Saturday, January 31, 2015

Minggu Kedua Kehamilan

Unknown     9:19 PM  No comments

Minggu Kedua Kehamilan
Ensiklopedia Wanita -  Minggu kedua Kehamilan | Terjadi pembuahan pada akhir minggu kedua.

Kondisi Ibu:
Ibu biasanya mulai sering lelah karena perubahan hormonal dan emosi mulai fluktuasi marah atau senang
secara tiba-tiba. Payudara seorang wanita hamil akan mengalami sedikit perubahan dalam persiapan untuk produksi air susu hal ini dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron, tapi kadang-kadang ibu kurang menyadari hal ini karena seperti minggu pertama kehamilan, tanda-tanda kehamilan pada minggu 2 masih terjadi di tubuh Anda dan tidak ada tanda khusus pada bagian luar tubuh ibu.

Kondisi bayi:
dibuahi sel telur akan membagi menjadi dua sel, sambil terus membagi, ovum bergerak ke kiri dari lubang telur ke rahim. Jika telur bertemu sperma memang, menciptakan bayi akan mulai cepat membelah lagi dan lagi dan lagi. Sebuah bola kecil sel akan berlipat ganda dalam ukuran setiap 12 jam.

Nutrisi yang harus dikonsumsi Ibu Hamil:
Pada periode kehamilan ini, calon ibu harus mengkonsumsi makanan yang bernutrisi tinggi. Hal ini untuk mencukupi kebutuhan kalori Ibu dan janin yang dikandungnya agar tubuh dapat menghasilkan energi yang cukup untuk keperluan janin yang tumbuh pada peride kehamilan ini. Berikut beberapa nutrisi yang diperlukan:

1. Karbohidrat dan lemak 
Sebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori dapat diperoleh dari serealia, umbi-umbian.

2. Protein
Srotein sangat diperlukan untuk membangun, memperbaiki, dan mengganti jaringan tubuh. Ibu hamil memerlukan tambahan nutrisi ini agar pertumbuhan janin optimal. Protein dapat Anda dapatkan dengan mengkonsumsi tahu, tempe, daging, ayam, ikan, susu, dan telur. sebagai sumber zat pembangun dapat diperoleh dari daging, ikan, telur dan kacang-kacangan.

3. Mineral
Sebagai zat pengatur dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur - sayuran.

4. Vitamin B kompleks
Berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan  jantung agar berfungsi secara normal. Dapat dijumpai pada serealia, biji - bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi, telur dan produk susu.

5. Vitamin D
Berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang  bayi Anda. Sumbernya terdapat pada minyak hati ikan, kuning telur dan susu.

6. Vitamin E
Berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Makanlah lembaga biji-bijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran hijau.

7. Asam folat
Berguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah,  banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol dan brokoli. Pada buah-buahan, asam folat terdapat dalam  jeruk, pisang, wortel dan tomat. Kebutuhan asam folat selama hamil adalah 800 mcg per hari, terutama pada 12 minggu pertama kehamilan. Kekurangan asam folat dapat mengganggu pembentukan otak, sampai cacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak janin.

8. Zat besi
Dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia,  banyak terdapat pada sayuran hijau (seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya), daging dan hati.

9. Kalsium
Diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi ibu hamil dari osteoporosis Jika kebutuhan kalsium ibu hamil tidak tercukupi, maka kekurangan kalsium akan diambil dari tulang ibu. Sumber kalsium yang lain adalah sayuran hijau dan kacang-kacangan. Saat ini kalsium paling baik diperoleh dari susu serta produk olahannya. Susu juga mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, D, B2, B3, dan vitamin C.

Image Source : 3dpregnancy.parentsconnect.com

Tuesday, January 27, 2015

Manfaat Timun Untuk Kesehatan

Unknown     1:09 AM  No comments
Ensiklopedia Wanita - Manfaat Timun Untuk Kesehatan | Mentimun adalah sumber silika, yang merupakan trace mineral yang memberikan kontribusi untuk memperkuat jaringan ikat. Jaringan ikat yang menopang tubuh kita bersama-sama. Timun efektif digunakan untuk berbagai masalah kulit, termasuk bengkak di bawah mata dan sengatan matahari. Mentimun juga mengandung askorbat (ascorbic ) dan asam caffeic. Asam ini dapat mencegah retensi air. Oleh karena itulah mengapa mentimun dapat membantu menyembuhkan mata bengkak, luka bakar, dan dermatitis.
Mentimun merupakan salah satu sayuran keluarga yang biasa dikonsumsi baik secara mentah ataupun dengan dimasak dan bisa juga dibuat JUS Mentimun. Mentimun memiliki kulit hijau gelap, dengan daging hijau keputihan ketika dikupas.

Sebagai
salah satu obat untuk kecantikan, mentimun memberikan efek langsung kepada mata bengkak  yaitu dengan cara mentimun segar dipotong menjadi irisan tipis, dan ini ditempatkan pada mata selama 5-10 menit. Ini bekerja sangat baik setelah seharian yang  melelahkan bekerja di depan komputer. Selain itu mentimun dapat membantu meringankan stres dan menghilangkan lingkaran hitam di sekitar mata. Parutan mentimun dapat digunakan sebagai masker dan tonik untuk seluruh wajah dan leher.
Ketimun yang memiliki nama ilmiah Cucumis sativus masih satu keluarga dengan labu, zucchini dan semangka.

Manfaat gizi mentimun termasuk garam alami, enzim, dan vitamin
yang penting untuk pertumbuhan dan memperbaiki sel yang rusak. Selain itu, kandungan mineral yang tinggi dan mineral dalam kulit mentimun menjadi sumber alami sebagai antioksidan. Alkalinitas mentimun juga merupakan atribut yang positif, dan karena basis airnya, mentimun juga merupakan pilihan utama sebagai diuretik.

Kandungan air yang tinggi membuat mentimun diuretik dan juga memiliki
fungsi sebagai pembersihan dalam tubuh dengan menghilangkan akumulasi zat-zat kimia beracun. Ketimun membantu menghilangkan asam urat serta bermanfaat bagi mereka yang memiliki arthritis. Kulit mentimun yang kaya serat dan tingkat tinggi kalium serta mangan dapat membantu mengatur tekanan darah dan membantu menyebarkan fungsi nutrisi. Kandungan magnesium dalam mentimun juga dapat melemaskan saraf dan otot dan menjaga sirkulasi darah agar tetap lancar.

Mentimun baik bagi mereka yang sedang berdiet karena sangat rendah kalori. Memiliki
sifat pembersihan dalam tubuh dengan menghapus akumulasi bahan limbah dan racun kimia. Ini membantu menghilangkan asam urat sehingga sangat baik bagi mereka yang memiliki arthritis. Jus mentimun merupakan vitamin bergizi untuk rambut dan kulit kita. Ini juga merupakan peremajaan sel kulit yang baik dan membuat kita merasa terlihat lebih muda.

Bagaimana apakah anda tertarik untuk melakuakan terapi dengan mentimun? Selamat mencoba!!! Jika anda merasa artikel ini bermanfaat, mohon bantu untuk di share… Terimakasih!!!

Image Source : beritakebun.blogspot.com

Monday, January 26, 2015

Jilbab bagi wanita muslimah

Unknown     11:33 PM  No comments
Jilbab Bagi Wanita Muslimah
Ensiklopedia Wanita - Jilbab bagi wanita muslimah | Islam sangat memperhatikan para penganutnya yang semuanya itu demi kebaikan dan keselamatan bagi mereka yang mentaatinya. Mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali semua ada adab dan etikanya. Salah satunya yaitu mengatur tentang wanita bagaimana seharusnya berbusana yang sesuai dengan syariat yang di ajarkan oleh Allah ta‘ala dan Rosul-Nya. 

Allah ta‘ala telah menciptakan wanita tidak sama dengan laki-laki. Allah Taála menciptakan wanita dengan banyak keindahan sehingga menjadikan seluruh tubuh wanita menjadi aurat kecuali bagian yang dikecualikan. Atas dasar inilah kaum wanita di wajibkannya berhijab, menutupi seluruh auratnya dengan hijab yang syarí sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah dan Rosul-Nya. 

Tatkala seorang wanita yang berhijab sesuai dengan apa yang dimaksudkan Allah dan Rasul-Nya, maka tidak akan diganggu orang yang dalam hatinya terdapat keinginan untuk berbuat tidak senonoh, serta akan terhindar dari mata-mata khianat. Lalu apa itu Jilbab?
 
Mengutip perkataan Ibnu Rajab, beliau mengatakan bahwa jilbab itu mala-ah (kain yang menutupi seluruh tubuh dari kepala sampai kaki yang dipakai melapisi baju bagian dalamnya, seperti jas hujan). Pendapat ini juga dipilih oleh al-Baghawi dalam tafsirnya dan al-Albani. Ada juga yang berpendapat jilbab itu sama dengan khimar alias kerudung sebagaimana disebutkan oleh an-Nawawi, Ibnu Hajar, dan lain lain. 

Dari definisi yang dijelaskan para ulama diatas  jelas bahwa syarat yang sesuai dengan syarí adalah harus longgar dan  menutupi seluruh tubuhnya dari kepala sampai kaki. Hal ini pula diperkuat dengan dalil dalil syarí dari alquran dan sunnah Rosululloh.

Dalil dalil dari alquran yang mewajibkan seorang wanita muslimah harus berjilbab antaralain: 

Firman Allah ta‘ala, surat An-Nuur, ayat 31
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الإرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung (khimar) ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara lelaki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.’” (Qs An Nuur: 31)

Begitu juga surat Al-Ahzaab, ayat 59,
Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
 
“Hai Asma’, sesungguhnya wanita, apabila telah sampai tanda kedewasaan (haidh), tidak boleh terlihat bagian tubuhnya, kecuali ini dan ini (Beliau mengisyaratkan muka dan telapak tangannya).” (H.R Abu Daud, Al-Albani menghasankannya)

“Akan muncul di akhir umatku, wanita-wanita yang berpakaian namun pada hakikatnya bertelanjang. Di atas kepala mereka terdapat suatu penaka punuk unta. Mereka tidak akan memasuki surga, dan tidak juga akan mencium aroma surga. Padahal bau surga itu dapat dicium dari jarak sekian dan sekian.” (H.R Muslim)

Semoga Bermanfaat...